Perubahan Besar Sikap AS. Solusi Dua Negara? ////]]>

Notification

×

Iklan

Iklan

Perubahan Besar Sikap AS. Solusi Dua Negara?

Rabu, 01 Oktober 2025 | 10:24 WIB Last Updated 2025-10-01T03:24:35Z
Affiliasi

 


NUBANDUNG.ID -- Belum 24 Jam Netanyahu berpidato menentang two state solution, Amerika mengeluarkan 21 usulan baru penyelesaian konflik Israel-Palestina. Usulan ini dikemukakan pararel dengan Sidang Majelis Umum PBB.


Dalam usulan ini, AS tidak lagi memaksa penduduk Gaza untuk pergi, dan menyerukan lagi hidup damai berdampingan Israel-Palestina. Usulan ini juga tampaknya menyenangkan Israel karena ada point perlucutan Hamas,


Berikut usulan lengkapnya:


1. Gaza akan diubah menjadi zona bebas radikalisme dan bebas teror yang tidak menimbulkan ancaman keamanan bagi negara-negara tetangga.


2. Jalur Gaza akan menjalani pembangunan kembali yang ditujukan untuk meningkatkan kehidupan para penduduknya.


3. Apabila kedua pihak menerima rencana ini, permusuhan akan segera dihentikan, dengan Israel menangguhkan operasi militernya dan memulai penarikan bertahap dari Gaza.


4. Dalam waktu 48 jam setelah Israel secara terbuka menerima rencana ini, seluruh sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal, akan dikembalikan.


5. Setelah pengembalian sandera, Israel akan membebaskan beberapa ratus tahanan keamanan Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup, lebih dari 1.000 warga Gaza yang ditahan sejak perang dimulai, serta jenazah ratusan warga Palestina.


6. Sesudah para sandera dibebaskan, anggota Hamas yang berjanji untuk hidup berdampingan secara damai akan diberikan amnesti, sementara mereka yang memilih untuk pergi akan diberi jalur aman menuju negara-negara yang bersedia menerima.


7. Setelah perjanjian berlaku, bantuan kemanusiaan akan mengalir ke Gaza dengan tingkat tidak lebih rendah dari yang ditetapkan dalam kesepakatan Januari 2025—600 truk per hari, bersamaan dengan upaya perbaikan infrastruktur dan pembersihan puing-puing.


8. Distribusi bantuan akan sepenuhnya dikelola oleh lembaga internasional yang netral, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Bulan Sabit Merah, tanpa campur tangan dari kedua pihak.


9. Gaza akan diawasi oleh pemerintahan sementara yang terdiri dari teknokrat Palestina yang bertanggung jawab atas tata kelola sehari-hari. Badan ini akan dipantau oleh sebuah komite internasional baru yang dipimpin oleh Amerika Serikat bersama mitra Arab dan Eropa, dengan tugas mendanai pemulihan Gaza hingga Otoritas Palestina menyelesaikan agenda reformasinya.


10. Sebuah rencana ekonomi komprehensif akan diluncurkan untuk membangun kembali Gaza, memanfaatkan keahlian regional dalam pembangunan perkotaan dan mengadaptasi proposal yang ada guna menarik investasi serta menciptakan lapangan kerja.


11. Sebuah kawasan ekonomi khusus akan dibentuk, dengan negara-negara peserta melakukan negosiasi pengurangan tarif dan peningkatan akses perdagangan.


12. Tidak ada penduduk yang akan dipaksa meninggalkan Gaza. Mereka yang memilih pergi tetap memiliki hak untuk kembali, sementara penduduk akan didorong dan didukung untuk tetap tinggal serta berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik di Jalur Gaza.


13. Hamas akan dikecualikan dari pemerintahan di Gaza. Seluruh infrastruktur militer ofensif, termasuk terowongan, akan dibongkar, dan kepemimpinan baru akan berkomitmen pada hidup berdampingan secara damai dengan negara-negara tetangga.


14. Aktor-aktor regional akan memberikan jaminan keamanan untuk memastikan kepatuhan Hamas dan faksi-faksi lain, demi melindungi Israel sekaligus rakyat Gaza.


15. Amerika Serikat, bersama mitra Arab dan internasional, akan membentuk pasukan stabilisasi sementara yang segera dikerahkan di Gaza. Pasukan ini akan mengawasi keamanan dan melatih layanan kepolisian Palestina yang akan bertindak sebagai otoritas keamanan internal jangka panjang.


16. Israel tidak akan menganeksasi atau menduduki Gaza secara permanen. Pasukannya akan secara bertahap melepaskan kendali seiring dengan pasukan stabilisasi internasional yang mengamankan wilayah tersebut dan menjaga ketertiban.


17. Jika Hamas menunda atau menolak proposal ini, langkah-langkah tersebut akan diterapkan di wilayah-wilayah yang bebas dari aktivitas teror, dengan Israel secara progresif menyerahkan kendali kepada pasukan stabilisasi internasional.


18. Israel berkomitmen untuk menahan diri dari serangan di Qatar, sementara Amerika Serikat dan komunitas internasional mengakui peran penting Doha sebagai mediator dalam konflik ini.


19. Sebuah program deradikalisasi yang terstruktur akan diperkenalkan, termasuk inisiatif lintas agama yang dirancang untuk membentuk ulang narasi dan menumbuhkan saling pengertian antara warga Israel dan Gaza.


20. Setelah rekonstruksi Gaza berjalan dan program reformasi Otoritas Palestina selesai, kondisi dapat mendukung terbentuknya jalur yang kredibel menuju kenegaraan Palestina, yang diakui sebagai aspirasi rakyat Palestina. (Namun, klausul ini tidak menjelaskan secara rinci program reformasi tersebut atau menetapkan jadwal khusus.)


21. Amerika Serikat akan memfasilitasi dialog antara Israel dan Palestina untuk menyepakati kerangka politik jangka panjang bagi hidup berdampingan secara damai.


Budhiana Kartawijaya, Founder Yayasan Odesa Indonesia.