Siap Bahas Pembelajaran Tatap Muka Juni, Kabupaten Bandung Bersiap

Notification

×

Iklan

Iklan

Siap Bahas Pembelajaran Tatap Muka Juni, Kabupaten Bandung Bersiap

Rabu, 02 Juni 2021 | 13:41 WIB Last Updated 2021-06-02T06:41:38Z


NUBANDUNG
- Hingga akhir Mei, Pemerintah Kabupaten Bandung belum juga membuka sekolah secara tatap muka. Kebijakan ini dinilai mesti dipertimbangkan secara matang mengingat masih adanya peningkatan kasus COVID-19.

Sekadar diketahui, diakses dari akun Instagram @diskominfobdgkab, per tanggal 29 Mei 2021 total kasus aktif COVID 19 berada pada angka 14.380 kasus. Di mana, pada hari tersebut ada peningkatan kasus positif sebanyak 52 kasus, kemudian 97 kasus sembuh dan 0 kasus meninggal dunia.

Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebutkan, dirinya akan segera membahas kemungkinan sekolah tatap muka di bulan Juni nanti.

"Saya akan evaluasi nanti pada waktu awal bulan Juni, berapa kesiapan sekolah yang siap nanti untuk tatap muka," ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna usia meresmikan Yayasan Nurul Falah Sekolah Cinta Ilmu, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Minggu (30/5/2021).

Dadang menilai, pembelajaran secara online atau dalam jaringan kurang efektif. Selain itu, secara psikologis dapat mempengaruhi mental anak dalam pergaulan antar murid dan guru.

"Karena belajar tatap muka lebih efektif dibanding dengan belajar daring. Kenapa? Karena ada gestur gestur pendidik yang bisa dilakukan dan ditiru oleh anak anak kita," ujar Dadang.

Sejauh ini, dirinya menilai setiap sekolah di Kabupaten Bandung telah siap membuka pembelajaran tata muka dengan protokol kesehatan yang ketat.

Seperti yang mulai diterapkan di Madrasah Aliyah Sekolah Cinta Ilmu di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Di sana, pengelola sekolah akan melakukan tes rapid antigen bagi siswanya yang akan masuk sekolah.

Sekolah tersebut menggunakan sistem 'mondok' layaknya pesantren. Nantinya, apabila mengalami gejala sakit, pihak sekolah telah menyiapkan fasilitas kesehatan di UKS.

"Kita sudah MOU dengan klinik dan dokter. Ketika anak itu sakit kita siaga 24 jam," ungkap Heni Herlina selaku Kepala Sekolah MA Sekolah Cinta Ilmu.

Selain itu, pihaknya pun mulai membatasi jumlah siswa dalam satu kelas. Di mana harus dibatasi sekitar 50 persen dari kapasitas sebelumnya.

"Sekolah pun kini memiliki sejumlah sarana yang memadai dari tahun kemarin. Termasuk di UKS, sekarang ada oksigen serta penambah sesuai kebutuhan prokes sekarang," ujar Heni.