5 Cara Tingkatkan Produk untuk Puaskan Pelanggan dalam Kewirausahaan

Notification

×

Iklan

Iklan

5 Cara Tingkatkan Produk untuk Puaskan Pelanggan dalam Kewirausahaan

Rabu, 17 Mei 2023 | 08:42 WIB Last Updated 2023-05-17T01:42:15Z

NUBANDUNG.ID - Maylanny Christin, Dosen Prodi S2 Ilmu Komunikasi Universitas Telkom memberikan 5 Cara meningkatkan produk diperlukan hierarki nilai pelanggan (customer value hierarchy) yang disampaikan dalam Seminar Persiapan Karier 4 bertajuk Kewirausahaan Berbasis Budaya dan Lingkungan yang dibuka oleh Anggita Rahmi Hafsari, Sekretaris Pusat Karier, mewakili Betty Tresnnwaty, Ketua Pusat Karier di Aula Abdjan Soelaeman, Selasa (16/5/2023).


Pertama, Manfaat inti (core benefit): Layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. “Seorang tamu hotel membeli istirahat dan tidur,” contohnya. 


Kedua, Produk dasar (basic product): Pemasar harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk dasar. “Dengan demikian, kamar hotel meliputi tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja tulis, meja rias, dan lemari pakaian,” paparnya.


Ketiga, Produk yang diharapkan (expected product), yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. “Tamu hotel mengharapakan tempat tidur yang bersih, handuk yang bersih, lampu baca, dan kadar ketenangan tertentu,” ujarnya.


Keempat, Produk yang ditingkatkan (augmented product). Pemasar menyiapkan produk yang melampaui harapan pelanggan. Di negara-negara maju, persaingan dan penentuan posisi merek (Brand Positioning) berlangsung pada tingkat ini. “Untuk negara-negara yang sedang berkembang, kebanyakan persaingan berlangsung pada tingkat posisi produk yang diharapkan (Product positioning). Contohnya fasilitas Wi-Fi, TV channel, ruang rapat,” paparnya..


Kelima, Calon produk (potential product), Meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang. Contohnya layanan antar jemput hotel-bandara, city tour. 


“Kita ketahui secara bersama Rumah Makan Sunda yang awalnya warung tenda yang saat ini menjadi Restoran ternama. Ini sesuai dengan peribahasa sunda yaitu cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok, tetesan air menimpa batu lama-lama jadi berlubang. Upaya sedikit demi sedikit yang dilakukan terus menerus lama-lama akan membuahkan hasil,” tandasnya.


Anggita Rahmi Hafsari, menyampaikan Seminar Persiapan Karier 4 diharapkan bisa membuka jalan dan wawasan mahasiswa uin bandung tentang berbagai jenis bisnis yang berbasis budaya dan lingkungan. “Tentunya, bukan hanya mengasilkan pendapatan tapi juga bisa melestarikan budaya dan lingkungan,” tegasnya.***