Biografi Muhammad Ali Ramdhani: Produktif Menulis dan Cucu dari KH. Anwar Musaddad

Notification

×

Iklan

Iklan

Biografi Muhammad Ali Ramdhani: Produktif Menulis dan Cucu dari KH. Anwar Musaddad

Kamis, 28 Maret 2024 | 07:30 WIB Last Updated 2024-03-28T00:30:00Z



NUBANDUNG.ID -- Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T dilantik menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Auditorium H. M. Rasjidi, Kantor Kemenah Jalan M. H. Thamrin, Jakarta, Selasa (26/3/2024).


Dilansir dari laman Alumni IPBPedia, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T atau yang kerap disapa Prof. Dhani adalah Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementrian Agama (Kemenag), Republik Indonesia. Ia dilantik pada 10 Agustus 2020 oleh Menteri Agama, Fachrul Razi di Auditorium H. M. Rasjidi, Kantor Kemenag Jalan M. H. Thamrin, Jakarta.


Sebelum menjabat sebagai Dirjen Pendis Kemenag, Prof. Dhani adalah Direktur Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Ia juga sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) pada masa khidmat 1996-2000.


Prof. Dhani mengenyam pendidikan sarjananya di jurusan Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University dan lulus pada tahun 1995. Setelah lulus, ia melanjutkan program pendidikan magister dan doktoralnya di Institut Teknologi Bandung (ITB).


Pria kelahiran Garut, 6 November 1971 ini merupakan cucu dari KH. Anwar Musaddad, Rektor pertama UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Jejak keilmuannya memang sudah diwariskan oleh sang kakek. Ibunya, Prof. Hj. Ummu Salamah, MS, merupakan anak dari pasangan Prof. KH. Anwar Musaddad dan Hj. Atikah Kutubi. Prof. Ummu adalah Guru Besar Universitas Pasundan Bandung, Ketua Yayasan Musadaddiyah Garut, Ketua Dewan Pembina Universitas Garut (UNIGA).


Sedangkan ayahnya Prof. Cecep merupakan akademisi, dan politisi DPR/MPR. Melihat dari silsilah keluarganya, tak mengherankan memang jika Prof. Dhani mengabdikan diri untuk dunia pendidikan. Dalam hal intelektualitas, dirinya memang sangat patut dibanggakan.


Bagaimana tidak, ia dikenal sebagai pribadi yang sangat produktif menulis jurnal. Ia juga rajin menulis dan mempublikasikan karya ilmiahnya di jurnal terakreditasi dan bereputasi internasional.


Tercatat sudah ada 117 tulisan yang terindeks Scopus dengan total sitasi 1.033 dukumen dan h-index 21 dukumen. Sejak 2015, tulisannya sudah dikutip 2.908 kali dan kemungkinan masih akan terus bertambah. Pada tahun 2018, Prof. Dhani dinobatkan sebagai penulis artikel ilmiah dengan Sinta Score tertinggi kategori perguruan tinggi keagamaan.


Sungguh prestasi yang sangat membanggakan. Menurutnya, intelektualitas sejati adalah mereka yang gemar dalam hal literasi, baik itu membaca dan juga menulis. Pada tahun 2006, Penulis buku “Analisis Kebutuhan Sistem Monitoring dan Evaluasi Penelitian dan Publikasi ilmiah” ini dikukuhkan sebagai Profesor (Guru Besar) di UIN Sunan Gunung Jati, Bandung saat usianya masih 34 tahun. Usia yang masih sangat muda untuk mendapatkan gelar Guru Besar di Indonesia.


Prof. Dhani sangat profesional dalam menjalankan setiap tugas yang diembannya. Ia berpedoman untuk selalu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Prof. Dhani diharapkan mampu memberikan warna yang cerah dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia.


Pendidikan Islam yang mampu melahirkan generasi Islam yang unggul, berkarakter pancasila, berbudaya nusantara, adaptif terhadap zaman, serta menebar ajaran-ajaran Islam yang rahmatal lil Alamin. Semuanya ia emban demi kemajuan bangsa dan negara Indonesia, khususnya dalam hal pendidikan Islam.