Gejala Riya dalam Ibadah

Notification

×

Iklan

Iklan

Gejala Riya dalam Ibadah

Kamis, 14 Maret 2024 | 09:10 WIB Last Updated 2024-03-14T02:10:03Z


Oleh: Idat Mustari,
Penceramah dan Komisaris BPR Kerta Raharja


NUBANDUNG.ID -- Pada suatu kesempatan Rasulullah SAW  menyampaikan pesan kepada para sahabatnya tentang kekhawatiran pada umatnya, seperti dalam ini hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad berikut ini:  “Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’.” (HR Ahmad). 


Jadi Rasulullah saw tak khawatir umatnya  akan melakukan syirik besar seperti menyembah berhala, bulan ataupun bintang tapi khawatir umatnya tak terhindarkan dari berbuat riya.


Riya atau tidak seseorang  dalam beramal bukan dinilai oleh orang lain tetapi yang bisa menilai hanyalah dirinya sendiri. Dengan kata lain kita tidak boleh menuduh orang lain riya' atau tidak.


Riyakah diri ini atau tidak ?


Ali Bin Abi Thalib ra berkata,” Ada empat tanda orang yang riya’ : 1. Malas apabila beribadat sendirian. 2. Rajin atau semangat beribadat kalau di depan banyak orang. 3. Bertambah amalnya bila dipuji 4.Berkurang bila tidak ada memujinya.


Misalnya gejala riya pada shalat. Jika ada seseorang yang kalau shalat di masjid khusyuk, shalat sunat dilakukan, zikir atau membaca Quran, tetapi pas di rumah shalatnya secepat kereta cepat, gak pernah shalat sunat juga berwirid maka orang itu sedang kena gejala riya.


Atau seseorang jadi imam shalat, ia pun membaca Alquran dengan tajwid dan tartil. Ayat yang dibacanya pun panjang-panjang tanpa rasa lelah sedikit pun, sujudnya pun lama bahkan kelamaan. Tetapi saat shalat sendirian (Munfarid), suratnya pun pendek, cepat lagi bacanya tanpa memperhatikan tajwid dan tartil maka orang itu sedang kena gejala penyakit riya.


Ada orang yang asalnya rajin ke masjid, tetapi jadi jarang ke masjid, pas ditanya sama istrinya,” Pak, kok sekarang jadi tidak rajin ke masjid?” 


“Ah, ngapain ke masjid, papah sudah tidak diangkat jadi pengurus DKM sekarang “ Nah orang itu sedang kena gejala riya. 


Ada orang yang rajin menshare nasihat-nasihat agama, terus ada yang mengkomentari,’Ah pasti ini mah copas yah!”. Kemudian orang itu tak lagi menshare nasihat-nasihat agama yang biasa kirim via Whatsapp, alasan malu, kesel atas coment seseorang berarti orang itu sedang kena gejala riya'.


Pokoknya setiap ibadah karena alasan selain mencari ridha Allah berarti orang itu sedang kena riya. Boleh jadi yang di maksud orang itu adalah aku dan mungkin kamu.