Siapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja, Kemenag Resmi Rilis PRIMA Magang PTKI

Notification

×

Iklan

Iklan

Siapkan Mahasiswa Hadapi Dunia Kerja, Kemenag Resmi Rilis PRIMA Magang PTKI

Jumat, 20 Juni 2025 | 20:33 WIB Last Updated 2025-06-21T04:35:48Z




NUBANDUNG.ID --  Kementerian Agama meluncurkan Program PRIMA Magang PTKI (Professional Readiness through Internship and Mentorship for Academics). Peluncuran program ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Jumat (20/6/2025). Inisiatif strategis ini merupakan langkah konkret Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dalam menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan dunia kerja.


Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan bahwa PRIMA bukan sekadar program magang, melainkan gerakan kolektif nasional yang menanamkan nilai moral dan spiritual sekaligus mempersiapkan lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) agar lebih adaptif dan kompetitif.

“PRIMA adalah bagian dari transformasi pendidikan keagamaan yang menjawab tantangan zaman. Lulusan PTKI harus mampu bergerak dari teks ke konteks, dari ruang kelas ke kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Menag Nasaruddin Umar.


PRIMA Magang dirancang selaras dengan ASTA CITA (Delapan Arah Pembangunan Nasional 2024–2029) dan ASTA PROTAS (Delapan Program Prioritas Transformasi Kemenag 2025–2029). Program ini berkontribusi pada penguatan SDM, perluasan lapangan kerja, hilirisasi industri, digitalisasi tata kelola pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi umat.


Menag juga mengajak seluruh pihak untuk memastikan PRIMA berdampak nyata. “Ini bukan hanya program magang, tapi gerakan nilai. Kita ingin melahirkan generasi unggul: profesional, religius, inovatif, dan mandiri,” tambahnya.


Tiga Tahap PRIMA: Sistematis dan Terukur


Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno menjelaskan bahwa PRIMA merupakan jawaban atas tingginya angka pengangguran sarjana yang dirilis BPS 2023. “Ijazah saja tidak cukup. Mahasiswa harus dibekali keterampilan, pengalaman kerja, dan mental tangguh,” ujarnya.


PRIMA dirancang dalam tiga tahap:

• Pre-Internship & Bootcamp: Pelatihan dasar etos kerja, literasi digital, AI dalam dunia kerja, hingga psikotes untuk pemetaan potensi.

• Internship di Mitra Industri: Magang selama 2–10 bulan di perusahaan atau instansi, baik reguler maupun berbasis proyek.

• Mentorship & Monitoring: Pendampingan langsung dari praktisi industri dan dosen, dengan evaluasi digital yang real-time dan transparan.


Program ini juga didukung pendanaan mobilitas mahasiswa, penguatan Career Development Center (CDC) di kampus, dan integrasi data melalui SIAKAD.


Hingga pertengahan Juni 2025, tercatat lebih dari 70 mitra industri bergabung. Suyitno mengungkapkan hasil dari kerja sama dengan mitra tersebut, lebih dari 1.615 posisi magang tersedia di 26 provinsi dan 328 kabupaten/kota.


Saat ini terdata lebih dari 160 PTKI akan bergabung dalam program Magang PRIMA. Sebanyak 350 lebih mahasiswa telah mendaftar di platform digital PRIMA.


"Kita targetkan hingga 2029 program PRIMA akan menjangkau 15.000 mahasiswa peserta, 300 mitra industri, dan melibatkan 600 PTKI," kata Amien Suyitno.


Dirjen Amien optimistis, PRIMA akan melahirkan generasi muda yang mampu menciptakan side income bahkan side office, tidak bergantung pada satu sumber penghasilan.

“Kita ingin mahasiswa PTKI menjadi agen perubahan: pencipta nilai, bukan sekadar pencari kerja. Dunia kerja masa depan butuh fleksibilitas, integritas, dan inovasi,” tandasnya.


Ia juga menambahkan, Kemenag akan terus mendorong digitalisasi layanan kerja dan sistem rekrutmen yang adil dan transparan demi menciptakan iklim kerja yang sehat dan kompetitif.